Artikata sudah gaharu cendana pula (sudah tahu bertanya pula) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) - Belakangan ini penggunaaan kata-kata dalam ucapan dan keterangan makin luas dan banyak menggunakan kata-kata yang jarang digunakan. Sehingga membuat kita kadang tidak tau maksud dari kata-kata tersebut.
Posted on Maksud Pura-pura tidak tahu.
NextPost Seterusnya sudah gaharu cendana pula, sudah tahu bertanya pula. Peribahasa Melayu yang Paling Popular Setiap Hari. hangat-hangat tahi ayam; alah bisa tegal biasa; bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi; ditindih yang berat dililit yang panjang; buruk siku; Arti kata sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI – Belakangan ini penggunaaan kata-kata dalam ucapan dan keterangan makin luas dan banyak menggunakan kata-kata yang jarang digunakan. Sehingga membuat kita kadang tidak tau maksud dari kata-kata tersebut. Seperti penggunaan kata sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula. Penggunaan kata-kata tersebut bisa saja Anda lihat di dunia nyata maupun di dunia maya seperti di sosial media Instagram, Facebook, Twitter atau di aplikasi berbasis chat seperti Line, BBM, WhatsApp dan lain sebagainya. Namun apakah kamu mengetahui definisi kata sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula yang sebenarnya supaya kamu paham dalam membaca kalimat yang mengandung kata tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dan arti kata sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Online adalah Arti kata sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah [pb] pura-pura tidak tahu Dengan mengetahui banyak kosa kata dapat memudahkan anda dalam berkomunikasi maupun dalam menyampaikan pendapat yang ingin anda sampaikan kepada orang tertentu. Seperti itu penjelasan definisi sebenarnya dari kata sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula. Semoga dengan ada penjelasan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda mengenai kosa kata tersebut. Tentang Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI ini merupakan KBBI Online yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata lema/sub lema. Berbeda dengan beberapa situs web website sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan yang lebih sederhana, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya. Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi kata dan arti tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud dahulu Pusat Bahasa. Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan \\\”Definisi Eksternal\\\”. Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan link yang mengarah ke situs ini tetap tersedia. Untuk mencari kata dari KBBI edisi V terbaru, silahkan merujuk ke website resmi di Loading next page... Press any key or tap to cancel. Sudahgaharu cendana pula, sudah tahu eh..eh.. eh.. dia bertanya pula! Kalau awak tu baik, awak tak jahat, awak takkan porak perandakan keluarga

Jawaban yang benar adalah merupakan adalah adalah puisi lama yang terdiri atas dua baris dalam satu bait dengan irama akhir yang sama. Baris pertama berisi soal, masalah, perjanjian dan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah pada baris pertama tadi. Isinya berupa nasihat."Sudah gaharu, cendana tahu, bertanya pula."Nasihat yang terkandung di dalam gurindam di atas adalah sebaiknya bisa menahan diri kalau sudah banyak tahu. Dalam artian apabila sudah tahu jawabannya maka tidak perlulah hal tersebut ditanyakan demikian, jawaban yang benar adalah C.

Kenaliapa maksud pada pembayang dan maksud pantun ini;Sudah gaharu cendana pula,Sudah tahu bertanya pula.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption id="attachment_53285" align="alignleft" width="300" caption="gaharu"][/caption] Puluhan tahun berselang di sekolah dasar saya mendapat pelajaran bahasa Indonesia mengenai peribahasa dan perumpamaan. Sebagai murid tidak lain kita menghapal mati’ peribahasa-peribahasa ini tanpa mengetahui sebenarnya apa benda-benda yang dijadikan perumpamaan itu. Bahkan setelah anak sayapun mempelajari proverbs yang sama,saya masih sering in the dark dengan tumbuh-tumbuhan atau binatang yang dijadikan permisalan itu. Salah satunya adalah sudah gaharu cendana pula’. Kalau maknanya pasti kita semua sudah mafhum yaitu sudah tahu bertanya pula’ alias pura-pura tidak tahu. Tetapi apa itu gaharu’ dan cendana’? Gaharu disebut juga agarwood atau jinko adalah sejenis tanaman yang batang kayu dan akarnya mengeluarkan bau wewangian yang khas. Namun batang kayu pohon ini baru mengeluarkan bau wangi setelah dia terinfeksi sejenis jamur kayu. Apabila jamur ini menyerang tanaman ini maka dia akan mengeluarkan sejenis getah untuk menghambat dan mematikan jamur tersebut dan batang yang semula berwarna krem akan berubah menjadi coklat kehitam-hitaman. Jadi tidak semua bagian batang pohon gaharu ini berbau wangi dan kurang lebih hanya 7 persen yang terinfeksi jamur itu yang berbau wangi. Pohon gaharu ini termasuk pohon yang dilindungi karena sudah terancam punah. Kalau gaharu tidak seluruhnya berbau wangi, maka kayu cendana memang asli’ berbau wangi. Cendana yang juga disebut sandalwood ini memang termasuk golongan kayu wangi’ fragrant woods, tetapi dia paling top diantara kelompoknya karena bau wangi kayunya bisa bertahan sampai berpuluh-puluh tahun. Cendana ini sering diambil minyaknya dan dipakai dalam industri kosmetik dengan harga yang amat tinggi. [caption id="attachment_53288" align="alignright" width="150" caption="tuba"][/caption] Kita beralih ke peribahasa lain yang juga cukup dikenal yaitu ’air susu dibalas dengan air tuba’. Apa sebetulnya ’tuba’ ini dan apa kegunaannya ?Dia adalah sejenis tanaman yang disebut juga derris tergolong tanaman polong-polongan yang banyak dipakai untuk pembunuh serangga insecticide dan juga untuk racun ikan. Akar pohon ini bila digerus dan ditebarkan ke sungai akan menyebabkan ikan pingsan atau mati sehingga nelayan dapat mengambil tangkapannya dengan mudah. Jadi sudah bisa dibayangkan ’air susu dibalas dengan air racun’ pasti maknanya ’orang yang tidak tahu membalas budi’. Peribahasa yang indah lainnya adalah ’Bagai pungguk merindukan bulan’ dan ’Melihat pungguk di dahan, punai di tangan dilepaskan’ Pungguk dan punai adalah sejenis burung tetapi saya tidak pernah bisa membayangkan seperti apa modelnya burung-burung ini. [caption id="attachment_53514" align="alignleft" width="300" caption="pungguk dan punai"][/caption] Pungguk yang disebut juga barn owl adalah sejenis burung hantu yang kalau sedang diam bertengger memberi kesan seperti menatapi bulan. Dia punya alias banyak sekali kayak penjahat aja seperti white owl,church owl,ghost owl,death owl,rat owl, monkey-faced owl dan masih banyak lagi. Sedangkan punai yang diberi nama Inggris thick billed green pigeon adalah burung yang menurut saya memang amat cantik dan hidup di daerah tropis dan sub tropis. Jadi memang tidak bisa dimengerti kalau kita ingin menukar burung punai ini dengan burung pungguk yang memberi kesan horor. [caption id="attachment_53512" align="alignright" width="150" caption="pauh"][/caption] Ada perumpamaan lainnya dengan tumbuh-tumbuhan yaitu ’dunia tidak selebar daun kelor’ dan satu lagi menggambarkan kecantikan seorang gadis yang dilukiskan ’pipinya bak pauh dilayang’. Daun kelor yang disebut juga moringa dedaunannya dapat dipakai sebagai lalapan dan juga berkhasiat untuk obat-obatan. Sedangkan buah pauh yang disebut juga mangifera indica adalah sejenis mangga yang banyak tumbuh di wilayah Asia Selatan. Mungkin perumpamaan ini sesuai karena kulit buah ini halus dan berwarna semu kemerahan. Lihat Sosbud Selengkapnya

Sudahgaharu, Cendana pula. PEPATAH tua "sudah gaharu, cendana pula" bisa dipastikan menunjukkan betapa dikenalnya kedua jenis tanaman tersebut. Namun, selama ini yang dikenal dengan baik sebagai tanaman yang bernilai tinggi hanyalah kayu cendana. Sedang tanaman gaharu tidak banyak yang tahu kegunaannya, apalagi jika tanaman itu tumbuh sehat Peribahasa di atas jarang-jarang lagi kita dengar. Gaharu dan Cendana yang disebut dalam peribahasa ini mungkin terlalu asing bagi generasi sekarang. Bagaimanapun, sekarang ini Gaharu sudah mula menjadi buah mulut di kalangan ramai khalayak. Gaharu, Karas atau Tabak dan lebih di kenali dengan nama saintifiknya Aquilaria malaccensis. Pada satu ketika dahulu pokok Gaharu ini banyak terdapat di hutan-hutan Malaysia. Oleh sebab kayu Gaharu ini berbau wangi dan dan harganya terdangat mahal, pokok Gaharu banyak yang ditebang. Begitu juga pokok Cendana atau lebih dikenali dengan nama saintifiknya Santalum album, yang berasal di Selatan India, terdapat juga di Malaysia pada satu ketika dahulu. Nasib pokok Cendana sama juga seperti pokok Gaharu. Keunikan pokok Gaharu ini dapat menghasilkan kayu yang berbau wangi. Biasanya pokok yang sudah cukup besar, dijangkiti oleh fungus seterus menyebabkan kayunya berbau wangi. Nenek mayang kita zaman dahulu mengetahui tentang jangkitan pokok Gaharu ini dan seterusnya menebang pokoknya untuk mendapatkan kayu Gaharu yang wangi. Ahli-ahli saintis pula masih lagi tidak mengetahui dan memahami tentang jangkitan yang menyebabkan kayu Gaharu menjadi wangi. Kayu Gaharu yang wangi ini amat mahal harganya mengikut gred-gred tertentu. Usaha untuk menanam pokok Gaharu ini sudah mula dipergiatkan dan kempen dari negara jiran diperhebatkan. Samalah seperti kempen menanam pokok Jati, Merawan siput jantan dan Sentang dahulu. Kempen ini lebih menarik lagi dengan menawarkan teknik penjangkitan terhadap pokok Gaharu supaya lebih cepat menghasilkan kayu yang wangi. Teknik penjangkitan fungus ini telahpun diketahui tetapi dirahsiakan. Mereka yang membeli anak-anak pokok Gaharu melebihi lima ribu pokok atau lebih akan di bantu untuk menghasilkan kayu Gaharu yang wangi. Apabila pokok Gaharu yang ditanam berumur 5 tahun, pokok Gaharu ini akan disuntik jangkitan bagi menghasilkan kayu Gaharu yag wangi. Selepas dua tahun suntikan jangkitan dilakukan pokok-pokok Gaharu yang disuntik akan mati seterus menghasilkan 3 – 5 kilogram kayu Geharu yang wangi sepokok. Harga yang ditawarkan pula, dikatakan antara RM5000-RM10,000 per kilogram. Bayangkanlah jika anda mempunyai 5000 pokok Gaharu! Anak-anak semaian spesies Gaharu yang mula diimport ke Malaysia ialah Aquilaria crasnna, iaitu spesies yang kecil dan berasal dari Kemboja dan utara Thailand. Perlu diingatka spesies ini tidak begitu baik hidupnya di Malaysia kerana ketiadaan cuaca dingin. Spesies yang terdapat di Malaysia ialah Aquilaria malaccensis, iaitu spesies pokok besar. Sebelum menjalankan usaha menanam Gaharu ini perlu berhati kerana spesies Aquilaria crassna tidak boleh dihidup baik di Malaysia. Teknik jangkitan fungus kepada pokok masih diragui keberkesanannya. Kayu Geharu kayu Cendana, Sudah tertipu apa gunanya./ Ismail Sudin. An Agri/Horticulturist and Botanist, Writer and Author.
Arti'sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula' di KBBI adalah pura-pura tidak tahu. Inilah rangkuman definisi sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia dan berbagai referensi lainnya. KB BI. Lektur GadgetLogi Antonim Sinonim Cek Typo Kamus Inggris-Indonesia.
From Wikisource Jump to navigation Jump to search Pantun Kasih[edit] Nasi lemak buah bidara sayang selasih hamba lurutkan; Buang emak buang saudara kerana kekasih hamba turutkan Dua tiga kucing berlari mana nak sama si kucing belang; Dua tiga boleh kucari mana nak sama dikau seorang Tanam selasih di tengah padang sudah bertangkai dirubung semut; Kita kasih orang tak sayang halai-balai tempurung hanyut Anak beruk di kayu rendang turun mandi ke dalam paya; Biar buruk di mata orang cantik manis di mata saya Limau purut lebat di pangkal sayang selasih condong di uratnya; Angin ribut dapat ditangkal hati kasih apa ubatnya Nasi lemak buah bidara sayang selasih saya lurutkan; Buang emak buang saudara kerana kasih saya turutkan Sekali pergi menuba sekali ikan merambat; Sekali adik disapa setahun rindu terubat daripada Anak dara menimba perigi Putuslah timba tinggal tali Biarlah jiwa kekanda pergi Janganlah tuan berosak hati Kerengga di dalam buluh Serahi berisi air mawar Sampai mesrah di dalam tubuh Tuan seorang jadi penawar Pantun Nasihat[edit] Apa guna berkain batik kalau tidak dengan sucinya; Apa guna beristeri cantik kalau tidak dengan budinya Pulau Pandan jauh ke tengah gunung Daik bercabang tiga; Hancur badan dikandung tanah budi baik dikenang jua Siakap senohong gelama ikan duri; Bercakap bohong lama-lama mencuri Pisang emas bawa belayar masak sebiji di atas peti; Hutang emas dapat dibayar hutang budi dibawa mati Tenang-tenang air di laut sampan kolek mudik ke tanjung; Hati terkenang mulut tersebut budi baik rasa nak sanjung Tingkap papan kayu bersegi sampan sakat di Pulau Angsa; Indah tampan kerana budi tinggi bangsa kerana bahasa Ada ubi ada batas; Ada budi ada balas Jalan-jalan ke pasar baru Jangan lupa beli sagu Janganlah engkau melawan ibu Kerana syurga ada di telapak kaki ibu Jikalau anakku hendak beristeri Empat perkara hendak kau cahari Supaya rumahmu kelak berseri Sahabat handai suka kemari Pertama orang yang berbangsa Keduanya ada ribu dan laksa Ketiga menjelas dan manis muka Keempat ada budi dan bahasa Jikalau tidak salah suatu Jangan kau ambil perempuan begitu Sahabat pun tidak mahu ke situ Duduklah engkau seperti hantu Pantun Sindiran[edit] Mengata dulang paku terserepih; Mengata orang kamu yang lebih Sudah gaharu cendana pula; Sudah tahu bertanya pula Puas sudah kutanam padi nenas juga dimakan orang; Puas sudah kutanam budi emas juga dipandang orang Buah langsat kuning mencelah senduduk tidak berbunga lagi; Sudah dapat gading bertuah tanduk tidak berguna lagi Pinggan tak retak nasi tak dingin; Engkau tak hendak aku tak ingin Kuntul terbang ke udara Ikan selangat dihempaskan Jangan digenggam bara Rasa hangat dilepaskan Sungguhpun bijak orang sekarang Ilmunya banyak fahamnya kurang Bintang di langit dapat dibilang Tidak sedar mukanya harang Cela mencela umpat mengumpat Ramai bersoal segenap tempat Perawan sekarang lakunya candal Dengan teruna perawan bersenda Bukannya bagai perawan dahulu Banyak menaruh sopan dan malu Sekarang ini bedah terlalu Barang bicara sekeliannya tahu Di mana banyak anak teruna Anak perawan pun ada di sana Kelakuannya itu berbagai warna Kesudahannya itu berbuat zina Kecuali anak-anak sekarang ini Laki-laki dan perempuan sama berani Sama bermain ke sana sini Sebagai orang laki bini Sekelian itu tanda alamat [H]ampir gerangan hari kiamat Pantun Pelbagai[edit] Buah cempedak di luar pagar ambil galah tolong jolokkan; Saya budak baru belajar kalau salah tolong tunjukkan Kalau roboh Kota Melaka papan di Jawa hamba dirikan; Kalau sungguh bagai dikata badan dan jiwa hamba serahkan Chau Pandan anak Bubunya hendak menyerang kota Melaka; Ada cincin berisi bunga Bunga berladung di air mata Kalau ada jarum yang patah jangan disimpan di dalam peti; Kalau ada silap dan salah jangan disimpan di dalam hati Kalau subang sama subang kalau sanggul sama sanggul; Kalau hilang sama hilang kalau timbul sama timbul Rotan batu rotan udang, Anak bebarau di atas lada; Saya tak tahu larangan orang, Saya menumpang bergurau sahaja. Pantun Berkait[edit] Pantun 1[edit] Kupu-kupu terbang melintang terbang di laut di hujung karang * Hati di dalam menaruh bimbang dari dahulu sampai sekarang * Terbang di laut di hujung karang * burung nasur nasar terbang ke Padang ** Dari dahulu sampai sekarang * banyak muda sudah kupandang ** Burung nasur terbang ke Padang ** bulunya lagi jatuh ke Patani *** Banyak muda sudah kupandang ** tiada sama mudaku ini *** Bulunya lagi jatuh ke Patani *** dua puluh anak merpati Tiada sama mudaku ini *** sungguh pandai membujuk hati Pantun 2[edit] Buah ara, batang dibantun, Mari dibantun dengan parang. Hai saudara dengarlah pantun, Pantun tidak mengata orang. Mari dibantun dengan parang, Berangan besar di dalam padi. Pantun tidak mengata orang, Janganlah sak di dalam hati. Berangan besar di dalam padi, Rumpun buluh dibuat pagar. Jangan sak di dalam hati, Maklum pantun saya belajar. Pantun 3[edit] Pulau Pandang jauh ke tengah, Gunung Daik bercabang tiga, Hancur badan dikandung tanah, Budi yang baik dikenang juga. Gunung Daik bercabang tiga, Tampak jauh dari seberang, Budi yang baik dikenang juga, Khidmat bakti disanjung orang. Tampak jauh dari seberang, Tegak berdiri bagai raksasa, Khidmat bakti disanjung orang, Orang berbudi kita berbahasa. Pantun 4[edit] Di atas pokok burung bersarang, Burung terbang di ruang angkasa, Dalam kita ada terlarang, Jangan sekali membuat dosa. Burung terbang di ruang angkasa, Jatuh ke laut lalu tenggelam, Jangan sekali membuat dosa, Wahai umat beragama Islam. Jatuh ke laut lalu tenggelam, Sayap patah badan terbelah, Wahai umat beragama Islam, Tetapkan iman kepada Allah. Pantun 5[edit] Beragam bunga terbit dari tangkainya Harumnya bikin elus beta punya hati Lelah ini jiwa sekadar untuk meraba Cinta tak kunjunglah jua beta rasai Harumnya bikin elus beta punya hati Seakan takkan pernah tutup matanya Cinta tak kunjunglah jua beta rasai Hancur batin ditumbuk nestapa Seakan takkan pernah tutup matanya Terus tersenyum bunga tiada malu Hancur batin ditumbuk nestapa Kotor hati jadi langsung mengguru Terus tersenyum bunga tiada malu Karna memang di dunia itu tugasnya Kotor hati jadi langsung mengguru Beta jadi bingung mau jalan kemana Karna memang di dunia itu tugasnya Siap kalau ada rasa orang mau berbagi Beta jadi bingung mau jalan kemana Mampus beta punya hati dikoyak sepi Siap kalau ada rasa orang mau berbagi Bunga memang dikau itu pelipur lara Mampus beta punya hati dikoyak sepi Teguk sempitnya hari beta kawan derita Pantun 6[edit] Terus tersenyum bunga tiada malu Karna memang di dunia itu tugasnya Kotor hati jadi langsung mengguru Beta jadi bingung mau jalan kemana Harumnya bikin elus beta punya hati Seakan takkan pernah tutup matanya Cinta tak kunjunglah jua beta rasai Hancur batin ditumbuk nestapa Siap kalau ada rasa orang mau berbagi Bunga memang dikau itu pelipur lara Mampus beta punya hati dikoyak sepi Teguk sempitnya hari beta kawan derita Karna memang di dunia itu tugasnya Siap kalau ada rasa orang mau berbagi Beta jadi bingung mau jalan kemana Mampus beta punya hati dikoyak sepi Kalau tuan pergi ke Tanjung Belikan saya pisau lipat Kalau tuan menjadi burung Saya menjadi benang pengikat Kalau tuan pergi ke Kelang Saya hantar sampai ke Linggi Kalau tuan menjadi helang Saya menjadi kayu tinggi Jikalau tuan mencari buah Saya pun mencari pandan Jikalau tuan menjadi nyawa Saya pun menjadi badan Pantun 7[edit] Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal sembilan Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh Supaya engkau tidak ketinggalan Anak ayam turun sembilan Mati satu tinggal delapan Ilmu boleh sedikit ketinggalan Tapi jangan sampai putus harapan Anak ayam turun delapan Mati satu tinggal lah tujuh Hidup harus penuh harapan jadikan itu jalan yang dituju Pantun 8[edit] Oh bulan kemana bintang Atas pucuk kayu ara Oh tuan kemana hilang Dalam bilik anak dara Atas pucuk kayu ara Lebat daunnya pokoknya rindang Hilang kedalam bilik nak dara Cuma meminta rokok sebatang Pantun 9[edit] Orang berpadi di tanah liat Di Mekah banyak buah pedada Mayat tiada dapat dilihat Seperti merekah rasanya dada Di Mekah banyak buah pedada Bunga tanjung di atas rakit Seperti merekah rasanya dada Terkenangkan untung dan nasib Bunga tanjung di atas bukit Serabi di muka pintu Terkenangkan untung dengan nasib Maka sampai sehingga situ Serabi di muka pintu Pergi ke parit hendak merayau Maka sampai sehingga situ Ratu Amas berbalik ke Riau Pergi ke Parit hendak merayau Situlah banyak ubi kemili Ratu Amas berbalik ke Riau Duduk mendiam-diamkan diri Pantun 10[edit] Pisang emas bekal belayar, masak sebutir di atas peti; Hutang emas boleh dibayar, hutang budi bekal mati. Masak sebutir di atas peti, buah menalu dari hulu; Hutang budi bekal mati, hutang malu dibayar malu. Buah menalu dari hulu, batang berah dibelah-belah; Hutang malu dibayar malu, hutang darah dibayar darah. Sumber
2 Setiap baris terdiri dari 8--12 suku kata. 3. Disampaikan untuk menyindir secara langsung. 4. Setiap bait merupakan keseluruhan. Bait di atas merupakan bentuk pantun kilat. Dalam bait tersebut, baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Tujuan pantun tersebut adalah untuk menyindir seseorang.
Posted on Maksud Orang yang berlagak tidak tahu Hargayang ditawarkan pula, dikatakan antara RM5000-RM10,000 per kilogram. Bayangkanlah jika anda mempunyai 5000 pokok Gaharu! Anak-anak semaian spesies Gaharu yang mula diimport ke Malaysia ialah Aquilaria crasnna, iaitu spesies yang kecil dan berasal dari Kemboja dan utara Thailand. Perlu diingatka spesies ini tidak begitu baik hidupnya di Pengenalan Peribahasa adalah ungkapan atau pepatah yang mengandungi makna tersirat. Ia digunakan untuk menyampaikan maksud atau nasihat dengan cara yang ringkas dan mudah diingat. Peribahasa sering digunakan dalam bahasa Melayu untuk memperkaya bahasa dan meningkatkan daya kreativiti. Satu daripada peribahasa yang sering digunakan dalam bahasa Melayu ialah “sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula”. Apakah maksud peribahasa ini? Makna Peribahasa Peribahasa “sudah gaharu cendana pula sudah tahu bertanya pula” mengandungi tiga maksud yang berbeza. Maksud “sudah gaharu cendana” Maksud pertama peribahasa ini ialah seseorang yang sudah mempunyai pengetahuan atau kelebihan tertentu. Gaharu dan cendana adalah dua jenis kayu yang sangat berharga dan dihargai tinggi. Oleh itu, apabila seseorang disebut sebagai “sudah gaharu cendana”, ia bermaksud orang tersebut mempunyai nilai yang tinggi dan dihargai. Maksud “sudah tahu” Maksud kedua peribahasa ini ialah seseorang yang sudah mempunyai pengetahuan atau maklumat tentang sesuatu perkara. Orang yang “sudah tahu” biasanya mempunyai pengalaman atau pengetahuan yang luas tentang sesuatu perkara. Maksud “bertanya pula” Maksud ketiga peribahasa ini ialah seseorang yang masih ingin mengetahui lebih lanjut tentang sesuatu perkara walaupun sudah mempunyai pengetahuan atau maklumat tentangnya. Orang yang “bertanya pula” biasanya ingin memper MTMs.
  • nzz32jnmnr.pages.dev/459
  • nzz32jnmnr.pages.dev/170
  • nzz32jnmnr.pages.dev/128
  • nzz32jnmnr.pages.dev/407
  • nzz32jnmnr.pages.dev/296
  • nzz32jnmnr.pages.dev/251
  • nzz32jnmnr.pages.dev/321
  • nzz32jnmnr.pages.dev/415
  • sudah gaharu cendana pula