HaditsShahih Tentang Zakat dan Sodaqoh Berikut ini adalah Kumpulan Hadits Shahih Tentang Zakat dan Sodaqoh yang Admin rangkum dari Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press, Semoga bisa bermanfaat bagi Sobat yang sedang mencari referensi dalam belajar dan mengenal Hadits Shahih. 1.
– Hadits tentang ketenangan hati. Tidak ada manusia yang bisa lepas dari masalah, segala cobaan dan kesulitan pasti akan kita temui di berbagai kesempatan. Tujuannya ialah agar membuat kita semakin kuat dan beriman. Dengan memanjatkan doa agar diberi kemudahan dalam menghadapi masalah, insyaallah Allah SWT memberi keringanan maupun kekuatan kepada kita supaya bisa melewati cobaan yang diberikan-Nya dengan baik dan doa, kunci lain ketika kita menghadapi kesulitan adalah hati yang tenang. Sebab dengan ketenangan hati kita bisa berpikir lebih jernih dan logis untuk menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada, menemukan jalan keluarnya untuk diri kadang orang-orang melupakan ini sehingga meluapkan emosi dan amarah saat terjadi masalah. Padahal, Nabi Muhammad SAW dalam hadits tentang ketenangan hati telah menganjurkan untuk tetap tenang dalam menghadapi masalah, berikut Hadits Tentang Ketenangan Hati1. Tenangkan Hatimu2. Meraih Ketenangan HatiKumpulan Hadits Tentang Ketenangan HatiPada kesempatan ini kami ingin membagikan kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang ketenangan hati. Anda bisa langsung menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan bahasa Arab, latin, dan artinya berikut Tenangkan Hatimu مَا اجتمعَ قَوم في بيت من بُيُوتِ الله تباركَ وتعالى يَتْلُونَ كتابَ الله عزَّ وجلَّ ، ويَتَدَارَسُونَهُ بينهم ، إِلا نزلت عليهم السكينةُ ، وَغَشِيَتْهم الرحمةُ ، وحَفَّتْهم الملائكة ، وذكرهم الله فيمن عنده »“Tidaklah suatu kaum berkumpul sebuah rumah Allah tabaraka wa ta’ala, mereka membaca Kitabullah azza wa jalla, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka sakinah, rahmat akan meliputi mereka, para malaikan akan mengelilingi mereka dan Allah senantiasa menyebut-nyebut mereka dihadapan malaikan yang berada di sisi-Nya.” HR Muslim no. 2699فَأَنْزِلَنَّ سَكِيْنَةً عَلَيْنَا وَثَبِّتِ الأَقْدَامِ إِنْ لَاقِينَا“Maka turunkanlah ketenangan kepada kami. Serta teguhkan lah kaki-kaki kami saat kami bertemu musuh”2. Meraih Ketenangan Hati تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ »“Ia adalah ketenangan yang turun karena al Qur`an.” HR Bukhari 4839, Muslim 795الْبِرُّ مَا سَكَنَتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ مَا لَمْ تَسْكُنْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَلَمْ يَطْمَئِنَّ إِلَيْهِ الْقَلْبُ وَإِنْ أَفْتَاكَ الْمُفْتُونَ“Kebaikan itu adalah yang jiwa merasa tenang dan hati merasa tentram kepadanya. Sementara dosa adalah yang jiwa meresa tidak tenang dan hati merasa tidak tentram kepadanya, walaupun orang-orang mememberimu fatwa mejadikan untukmu keringanan.” HR Ahmad no. 17894, dishahihkan al Albani dalam Shahîh al Jâmi no 2881فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ“Sesungguhnya jujur itu ketenangan dan dusta itu keragu-raguan.” HR Tirmidzi no 2518KesimpulanItu dia singkat saja mengenai kumpulan hadits tentang ketenangan hati, mencari ketenangan jiwa menurut islam, ayat alquran tentang ketenangan hati, ya allah berikan aku ketenangan hati, ayat al-qur’an tentang ketenangan jiwa, doa ketenangan hati, kunci ketenangan hati, doa diberi ketenangan dan kesabaran, ayat mencari Tentang Hutang yang Tak DibayarDaftar Hadits Tentang Memuliakan TamuDoa Saat Kehilangan Barang Agar Ketemu
Berikutini kami sajikan beberapa kumpulan tausiah tentang puasa ramadhan yang dibawakan Ustad Muhamad Yunus Syaifullah, Rasulallah SAW bersabda dalam hadits qudsi : yaitu azam (bersengaja menetapkan) dalam hati untuk mengerjakan puasa sebagai ibadah puasa karena Allah Ta'alaa dan taqorrub (mendekatkan diri) kepada-Nya. Berdasarkan Jika Anda sedang mencari hadits tentang hati dan perasaan, maka sangat tepat datang ke artikel ini. Disini kami telah mengumpulkan informasi yang Anda cari tersebut dengan rapih dan ditambah sedikit penjelasan. Semoga bermanfaat ya!1. Hati Adalah Raja Anggota Badanأَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati jantung.” HR Bukhari dan MuslimHadits ini merupakan potongan akhir dari sebuah hadits yang cukup panjang tentang halal, haram, dan syubhat. Disini dengan jelas bahwasanya Nabi Saw. mengabarkan kepada kita bahwa hati merupakan penentu baiknya perbuatan manusia. Jika hatinya baik, maka amal seorang hamba akan baik. Sebaliknya, jika hatinya keras dan dipenuhi kotoran, maka amal perbuatannya pun akan hal ini Imam Ibnu Rajab mengisyaratkan bahwa baiknya amalan badan seseorang dan kemampuannya untuk menjauhi keharaman, juga meninggalkan perkara syubhat, itu semua tergantung pada baiknya Kebaikan adalah yang Setiap Membuat Hati Tenangيَا وَابِصَةُ اسْتَفْتِ قَلْبَكَ وَاسْتَفْتِ نَفْسَكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ الْبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ“Wahai Wabishah, mintalah fatwa pada hatimu 3x, karena kebaikan adalah yang membuat tenang jiwa dan hatimu. Dan dosa adalah yang membuat bimbang hatimu dan goncang dadamu. Walaupun engkau meminta fatwa pada orang-orang dan mereka memberimu fatwa.” HR. AhmadPada hakikatnya, seorang muslim yang taat akan memiliki insting dan perasaan yang kuat tentang suatu perbuatan. Maksudnya dia dengan hatinya dapat dengan mudah merasakan bahwa suatu perbuatan tersebut dosa atau tidak. Hal ini karena perbuatan dosa akan membuat hati menjadi tenang. Sebaliknya, perbuatan dosa dapat membuat pelakunya menjadi saja meminta fatwa kepada hati ini hanya berlaku kepada orang-orang yang memang shalih dan memiliki ketaatan yang tinggi kepada Allah. Sebab jika ahli maksiat hatinya tentu sudah sangat sulit untuk mengarahkan diri kepada Saling Mencintai Sesama Saudaraلَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ“Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” HR Bukhari dan MuslimDiantara ciri keimanan seorang mukmin adalah mencintai saudaranya seperti layaknya ia mencintai diri sendiri. Karena itu, tentu saja persaudaraan orang-orang beriman haruslah kuat dan tidak tergoyahkan diantara ciri persaudarannya sudah sangat erat adalah saling menjaga perasaan satu sama lain. Tidak saling menghina, merendahkan, atau bahkan Allah Maha Membolak-balikkan Hatiإِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ “Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta’ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya.” Setelah itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdoa, Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu!”HR MuslimSebagai seorang muslim, tentu kita mengimani bahwasanya Allah Maha Segalanya. Tidak ada satupun yang tidak dapat dilakukan oleh-Nya, termasuk mengubah hati manusia. Dalam hadits ini misalnya, dengan jelas Baginda Saw. menyampaikan bahwasanya Allah dapat membolak-balikkan hati itu, wajar saja bila Anda mungkin pernah mendengar banyak kisah ahli maksiat yang berubah menjadi ahli kebaikan. Sebaliknya, ada juga ahli ibadah yang menjadi pecandu kemaksiatan. So, hikmahnya adalah Anda tidak boleh meremehkan dan merendahkan orang lain yang kini masih terjungkal dalam lumpur kemaksiatan. Boleh jadi kedepannya orang tersebut berubah dan jauh lebih baik dari Cara Melunakkan Hati yang Kerasإِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ“Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” HR AhmadSalah satu penyebab kita sering berbuat kemaksiatan adalah hati yang keras dan enggan menolak kebenaran. Nah jika Anda merasa hati Anda kini sedang keras, maka diantara cara untuk melunakkannya kembali adalah dengan memberi makan orang-orang miskin dan mengusap kepala anak yatim. Tidak hanya mengusap tentunya, melainkan juga membahagiakan Hati yang Bersih عَن عبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ حديث صحيح رواه ابن ماجهDari Abdullah bin Amru, ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Manusia bagaimanakah yang paling mulia?” Beliau menjawab, “Semua orang yang hatinya makhmum disapu/dibersihkan dan tutur katanya benar.” Mereka berkata, “Tutur kata yang benar telah kami sudah mengerti, tetapi apakah maksud dari hati yang makhmum?” Beliau bersabda “Yaitu hati yang bertakwa dan bersih, tidak ada dosa, kezoliman, kedengkian dan hasad di dalamnya.” HR Ibnu MajahDalam hadits terakhir ini, Nabi Saw. menyebut bahwasanya diantara manusia yang paling mulia adalah mereka yang hatinya makhmum. Makhmum sendiri merupakan hati seseorang yang tentunya beriman dan bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Wallaahu A’lamBaca jugaHadits Tentang Riba dan PenjelasannyaMembantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram! KumpulanHadis tentang Bersyukur yang Perlu Kamu Terapkan Setiap Hari. Sesungguhnya nikmat yang dilimpahkan Allah SWT pada hamba-Nya tidaklah terhingga. Bukan hanya berupa materi, nikmat tersebut banyak sekali bentuknya. Bernapas, dapat makan dan minum, nikmat kesehatan, ketenangan, kebahagiaan, serta melakukan aktivitas sehari-hari juga Belum ada komentar. No trackbacks yet. Tinggalkan Balasan Cari Juni 2023 S S R K J S M 1234 567891011 12131415161718 19202122232425 2627282930 Agu Tulisan Teratas9 PERTANYAAN, KRISTEN Tak BISA MENJAWAB ?Istilah Nama, Ikhwan, Akhwat, ukhti, Akhi dan AnaBenarkah Al-Quran Dan Hadits Mengatakan Isa Adalah Tuhan?SAPA BILANG YESUS HIDUP MEMBUJANG...? YESUS POLIGAMIAku ini TUAN bukan TUHANHadits-Hadits Tentang Isa asKumpulan Hadits Pilihan45 Argumen Allah Bukan Yesus Kumpulan Mutiara HikmahKRISTEN MENJIPLAK AJARAN BERHALA MITRAKategoriKategori Laman Kajian Dialog Doktrin Trinitas Mereformasi Kristologi Dia Tidak Mati untuk Dosa-Dosaku 9 PERTANYAAN, KRISTEN Tak BISA MENJAWAB ? Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW-Aisyah Penggunaan kata “KAMI” Dalam Al-Qur’an CARA AMERIKA MENDAPATKAN BUKTI BAHWA ISLAM ADALAH TERORIS TAFSIR AL-QUR’AN [QS. Al-Baqarah, 2117] Isa Bukanlah Tuhan! Kutipan Menjawab Beberapa Tuduhan Diseputar Kompilasi Qur’an Menjawab Soal Allah Berkuasa Menyesatkan Manusia Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Bag. 1 Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Bag. 2 Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Bag. 3 Kumpulan Berbagai Pendapat Bag. 1 Pelangi Masalah Islam 2 PELANGI MASALAH ISLAM 3 Forum diskusi KRISTEN MENJIPLAK AJARAN BUDHA KRISTEN MENJIPLAK AJARAN BERHALA MITRA KUMPULAN FAKTA PENDETA KRISTEN TELAH MENG-EDIT ALKITAB BIBLE Aku ini TUAN bukan TUHAN Analisa Doktrin Trinitas Apa yang Alkitab katakan mengenai Allah dan Yesus ? Apakah Bible Firman Tuhan? Apakah Yesus Tuhan?? Bagaimana Trinitas Dijelaskan ? 45 Argumen Allah Bukan Yesus PERJANJIAN BARU JUGA MEMBENARKAN DELAPAN ARGUMEN YANG TAK TERBANTAH MUKJIZAT UMAT KRISTEN SEJATI MENURUT INJIL ISA AS SEBAGAI JURU SELAMAT SAPA BILANG YESUS HIDUP MEMBUJANG…? YESUS POLIGAMI Syahadah Dalam Alkitab BUALAN KRISTEN TENTANG KONTRADIKSI DALAM AL-QUR’AN Kumpulan Hadits Lemah Dan Palsu Volume 3, Buku 43, Nomor 620 Kumpulan Hadits Pilihan Kumpulan Hadits KUMPULAN HADITS QUDSI Kumpulan Mutiara Hikmah Ringkasan Shahih Bukhari Ringkasan Shahih Muslim Para Ulama Ahlul Hadits KENAPA HADIS QUDSI TIDAK DIMASUKKAN DALAM AL-QURAN KITAB TAUHID ETIKA KEHIDUPAN Tanya/Jawab tata cara mandi junub Allah dan Nabi Muhammad salah hitung..? BENARKAH DERAJAT PEREMPUAN MEMBAIK SETELAH DATANGNYA ISLAM? Kenapa Al-Quran Ada Dua? Al-Qur’an yang Asli Ada di Manakah? Cara Membedakan Al-Qur’an yang Asli dengan Al-Qur’an Yang Sudah Diubah Tangan-Tangan Tak Bertanggungjawab? Nasakh al-Quran Nabi Muhammad Buta Huruf Cara Menafsirkan Qur’an Pengelompokan Ayat-Ayat dalam Al-Qur’an Tafsir Al-Anbiya Ayat 7 Tafsir Al-A’raaf 166, Yahudi Dikutuk Jadi Kera Tafsir Al-Isra 60 dan Penghinaan kepada Muawiyah Mengapa Sholat harus menghadap ke Ka’bah? Apakah hukum melakukan onani? 4 Pertanyaan seputaran Ramadhan Mengupas Tiga Dalil Syariat Isa adalah anak Allah? keajaiban keajaiban 2 Langganan Surel Bergabung dengan 207 pelanggan lain Top RatingSponsor Link Pengunjung hits RSS - PosRSS - Komentar Meta Daftar Masuk Feed entri Feed Komentar KUMPULAN HADITS TENTANG ZAKAT = Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : "Apabila engkau memiliki 200 dirham dan telah melewati satu tahun, maka zakatnya 5 dirham. Tidak wajib atasmu zakat kecuali engkau memiliki 20 dinar dan telah melewati setahun, maka zakatnya 1/2 dinar. Jika lebih dari itu, maka zakatnya menurut

Berikut merupakan 10 hadis pilihan tentang hati. Sebahagian hadis yang disebutkan disertakan dengan sedikit keterangan agar dapat kita fahaminya dengan baik. Selain itu, hadis yang dipilih adalah dari hadis-hadis yang Sahih sahaja. Hadis 1 Niat Sabda Baginda SAW إنّمَا الأَعْمَالُ بالنِّيّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هجرته إلى الله ورسوله، فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصيبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكَحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه Maksudnya Setiap amalan diterima berdasarkan niat, dan setiap seseorang mempunyai apa yang telah dia niatkan, maka sesiapa yang tujuan hijrahnya kerana Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya kerana Allah dan Rasulnya, dan sesiapa yang tujuan hijrahnya kerana untuk memiliki dunia atau untuk menikahi seseroang wanita, maka hijrahnya itu adalah seperti apa yang dia niatkan. Disepakati riwayatnya oleh al-Bukhari dan Muslim Keterangan Hadis ini dijadikan sebagai hadis pertama berkaitan dengan hati adalah kerana niat itu datangnya dari hati. Pentingnya hadis ini sebagai pedoman dan ikutan semua orang islam agar sentiasa ikhlas dalam melakukan suatu amalan mahupun ibadah. Hadis 2 Penilaian Allah Kepada Hati إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ Maksudnya Sesungguhnya Allah tidak menilai berdasarkan rupa paras kalian dan harta kalian, akan tetapi Allah menilai dengan melihat kepada hati serta amalan kalian. Riwayat Muslim Keterangan Hadis ini memberitahu kepada kita bahawa keikhlasan seorang hamba dalam melakukan suatu amalan adalah perkara yang dipandang dan yang dinilai oleh Allah. Seterusnya menjadikan orang yang ikhlas ini adalah mereka yang mempunyai kedudukan di sisi Allah SWT. Bukan pula harta serta rupa paras yang dinilai untuk menentukan kemuliaan seseorang. Hadis 3 Penentuan Syurga dan Neraka adalah Pada Pengakhirannya إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَيَدْخُلُهَا Maksudnya Sesungguhnya terdapat salah seorang dari kamu melakukan amalan dengan amalan ahli syurga sehingga jarak antara dia dan syurga hanyalah sehasta, akan tetapi ketentuan mendahuluinya, maka dia melakukan amalan ahli neraka seterusnya memasukinya, dan sesungguhnya terdapat dari kalangan kamu yang melakukan amalan ahli neraka sehingga jarak antara dia dan neraka hanyalah sehasta, akan tetapi ketentuan mendahuluinya, maka dia melakukan amalan ahli syurga seterusnya memasukinya. Disepakati riwayatnya oleh al-Bukhari dan Muslim Keterangan Tidak dapat dinafikan hadis ini terkait dengan Qadar Allah SWT yang perbahasannya agak panjang. Akan tetapi pengajaran hadis ini sangat penting sehinggakan niat seseorang melakukan ibadah atau amalan boleh merubah pengakhiran hidupnya. Seorang yang beramal dengan amalan kebaikan pada luaran tapi hatinya dipenuhi dengan sifat riak. Seorang lagi yang berubah hatinya ke arah kebaikan di akhir hidupnya. Hadis 4 Tangisan adalah Rahmat Ketika mana Rasulullah SAW menitis air matanya, berkata Saad kepada Baginda SAW “Apakah maknanya ini wahai Rasulullah?” Maka kata Baginda SAW هَذِهِ رَحْمَةٌ يَضَعُهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ Maksudnya Ini adalah Rahmat yang Allah letakkan pada hati-hati hambanya yang dikehendaki. Disepakati riwayatnya oleh al-Bukhari dan Muslim Keterangan Pertanyaan Saad kepada Rasulullah disebabkan sangkaan beliau bahawa menangis terhadap pemergian seseorang adalah berdosa. Akan tetapi Baginda SAW memberitahu bahawa nangis adalah satu rahmat dari Allah yang diletakkan ke dalam hati hamba-hambanya. Adapun yang tidak dibenarkan itu adalah meratapi dan meraung pemergian seseorang. Hadis 5 Seketul Daging di Dalam Jasad Sabda Nabi SAW أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ Maksudnya Ketahuilah! Sesungguhnya di dalam jasad terdapat seketul daging, jika ianya baik maka baiklah seluruh jasadnya, jika ianya rosak maka rosaklah seluruh jasadnya, ketahuilah ianya adalah hati! Disepakati riwayatnya oleh al-Bukhari dan Muslim Hadis 6 Tinggalkan Perkara yang Diragui Rasulullah SAW bersabda دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ Maksudnya Tingalkan perkara yang diragui kepada perkara yang tidak diragui, maka sesungguhnya kebenaran itu menenangkan, dan kesalahan itu meragukan. Riwayat al-Tirmizi dan al-Nasaie. Berkata al-Tirmizi Hadis ini Sahih Keterangan Hadis ini mengajarkan kepada kita bahawa ketenangan hati adalah petanda bahawa perkara yang kita mahu lakukan adalah perkara yang baik begitu juga sebaliknya. Akan tetapi ketenangan itu dapat dirasa dan difahami setelah mana hatinya dipandu dengan keimanan. Hadis 7 Lembut Hati Kepada Kaum Kerabat Sabda Baginda SAW وَأَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلَاثَةٌ ‌ذُو ‌سُلْطَانٍ ‌مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ، وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ، وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ Maksudnya Dan sesungguhnya ahli syurga ada tiga, penguasa yang bersederhana, penderma dan membantu, dan seorang lelaki yang penyayang lembut hatinya terhadap kaum kerabat dan muslim lain, dan orang yang menjaga maruahnya serta mempunyai tanggungan. Riwayat Muslim Keterangan Ciri-ciri ahli syurga itu sebenarnya banyak berdasarkan kepada hadis-hadis lain. Dan salah satu ciri-ciri ahli syurga adalah seseorang yang mempunyai hati yang lembut dan penyayang. Hadis 8 Hati Yang Berbolak Balik Kata Rasulullah SAW ‌إِنَّ ‌قُلُوبَ ‌بَنِي ‌آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ، كَقَلْبٍ وَاحِدٍ، يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ. ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ Maksudnya Sesungguhnya hati-hati anak Adam kesemuanya di antara dua jari Allah yang maha pemurah, ibarat ianya adalah hati yang satu, yang boleh bagi Allah membolak-balikkan hati sesiapa yang dikehendaki. Maka Rasulullah SAW berdoa “wahai Tuhan kami yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati-hati kami dalam mentaati Mu”. Riwayat Muslim Hadis 9 Hati dan Sifat Kasih Sayang Ketika mana seorang badwi melihat Rasulullah SAW mencium kanak-kanak, lalu berkata “kamu mencium kanak-kanak, sedangkan kami tidak mencium mereka”. Lalu berkata Rasulullah SAW أَوَأَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ Maksudnya Apakah aku memiliki apa yang Allah telah hilangkan dari hati kamu sifat kasih sayang? Riwayat al-Bukhari Hadis 10 Al-Quran dan Hati Sabda Nabi SAW اقْرَءُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ قُلُوبُكُمْ، فَإِذَا ‌اخْتَلَفْتُمْ ‌فَقُومُوا ‌عَنْهُ Maksudnya Bacalah al-Quran ketika hati-hati kamu bersatu, jika kamu berselisih maka jauhilah perselisihan. Disepakati riwayatnya oleh al-Bukhari dan Muslim Keterangan yang dimaksudkan dengan menjauhi pada hadis ini adalah menjauhi perselisihan dan perdebatan ketika terdapat perbezaan atau keraguan sama ada dalam cara pembacaan atau pemahaman terhadap al-Quran. Diharapkan artikel Hadis Tentang Hati ini dapat memberikan sedikit sebanyak maklumat berkenaan beberapa hadis yang berkait tentang hati ini. Rujukan Sahih al-Bukhari Sahih Muslim Sunan al-Tirmizi Syarah al-Nawawi Ala Sahih Muslim Tuhfatul Ahwazi

QSI- One Day One Hadits adalah Program Khusus Quranku Surgaku Indonesia yang bertujuan untuk menulis dan menyebarkan hadits Nabi Muhammad SAW baik itu berupa hadits nabi atau hadits qudsi. يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بجَلَالِي؟ الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا
by Published 08/24/2009 Updated 08/10/2022 Kode BK069 Harga Rp. Rp. Diskon Pensyarah 1. Imam An-Nawawi 2. Imam Al-Qasthalani Penerbit Al-Manar Ukuran 16 cm x 25 cm Tebal 795 hlm, Hard Cover Tebal 1,2 Kg Resensi Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Firman Allah subhanahu wa ta’ala yang menggunakan redaksi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan tanpa perantara Malaikat Jibril alahis salam di sebut hadits qudsi, ilahi dan rabbani. Dari ketiga nama ini yang paling populer adalah hadits qudsi. Jumlah hadits qudsi menurut ahli hadits relatif cukup banyak. Ada yang berpendapat berjunlah lebih dari 100 hadits adan ada juga yang berpendapat lebih dari 200 hadits. Banyak kitab atau buku karya ulama hadits yang khusus menghimpun hadits-hadits qudsi. Diantaranya yang sangat populer adalah al-Kalimu ath-Thayyibah karya Ibnu Taimiyyah, Adab al-Ahadits al-Qudsiyyah karya Dr. Ahmad asy-Syarbasyi kedua kitab ini memuat lebih dari 100 hadits, al-Ittihaf ats-Tsaniyah bi al-Ahadits al-Qudsiyyah karya Abdur Raud al-manawi Menuat 227 hadits. Buku ini memuat 400 hadits qudsi yang di ambil dari 7 kitab hadits ternama yang menjadi rujukan para ulama dari berbagai disiplin ilmu khususnya ilmu agama, yaitu muwaththa imam Malik, Shahih al-Bukhari, Shahih muslim, Jami’ at-Turmudzi, Sunan Abi Dawud, Sunan an-Nasa’i dan sunan Ibnu Majah. jumlah yang relatif banyak ini disebabkan adab beberapa hadits yang kandungannya sama akan tetapi rawi dan redaksi sanadnya berbeda. ini untuk mempermudah para peminat ilmu hadits yang ingin memperdalam dan mengkaji lebih jauh. Kehadiran buku Kumpulan hadits Qudsi beserta penjelasannya yang kami terjemahkan dari kitab al-Ahadits al-Qudsiyyah terbitan muassasah ar-Rayyan jelas akan berguna bagi para peminat studi hadits dan kaum muslimin umumnya yang hendak mencari lentera hati melalui hadits nabi. Apalagi hadits Qudsi yang ditulis dalan buku ini bersumber dari kitab-kitab hadits yang sangat populer dan berkait dengan amaliah praktis, baik yang berkaitan dengan masalah-masalah aqidah, ibadah, muamalah, akhlak, adab, masalah lingkungan dan hal-hal yang terkait dengan akhirat. Disamping itu hadits-hadits yang disebutkan dalam buku ini juga disertai penjelasan dari para ulama yang pakar dibidangnya seperti al-Qsthalani yang di ambil dari Syarah Shahih al-Bukhari dan imam Nawawi yang diambil dari Syarah Shahih Muslim. Semoga kehadiran buku ini benar-benar membawa manfaat bagi kita semua dalam rangka menghidupkan sunnah-sunnah Nabi pada zaman modern sekarang ini. Semoga bermanfaat. *****
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati mereka) rasa kasih sayang). Apabila Allah membenci seseorang hamba maka Allah memanggil Jibril : "Sesungguhnya Aku membenci Fulan dan dikumandangkan panggilan di langit; kemudian turunlah kebencian terhadapnya oleh penduduk bumi" .
Al-Qur'anAl-Qur'anTafsir al-Qur'anAsbab-un-NuzulAdab al-Qur'anIlmu TajwidUcapan & Syair Ttg al-Qur'anHaditsHaditsBuku2 Ttg Ilmu-ilmu HaditsKumpulan Kitab HaditsKumpulan Kitab Hadits QudsiKumpulan Kitab 40 HaditsKumpulan Kitab 40 Hadits SufistikKumpulan Hadits AhlulbaitKumpulan Hadits AhlulbaitKumpulan Kitab Hadits AhlulbaitAqidahAqidahBuku-buku Aqidah ASWAJABuku-buku Aqidah ASWAJABuku-buku UshuluddinBuku-buku Aqidah Syi'ahBuku-buku Aqidah WahhabiFikihFikihKitab-kitab FikihKitab-kitab Ushul FikihTentang ShalatTentang PuasaTashawwufTashawwufTentang TashawwufTentang ThariqahTentang Asma'-ul-HusnaTentang AmalTentang IkhlashTentang HatiTentang MimpiTentang ash-Shidq KejujuranTentang al-HilmAl-HikamAl-HikamKumpulan Syarah al-Hikam 'Atha'iyyahDzikirDzikirBab2 Dari Buku2 Tentang DzikirUcapan & Syair-syair Tentang DzikirIlmuIlmuBab2 Dari Buku2 Tentang IlmuUcapan & Syair-syair Tentang IlmuBahasa ArabBahasa ArabKumpulan Buku2 Ilmu NahwuKumpulan Buku2 Ilmu NahwuNahwu SufiKumpulan Buku2 Ilmu SharafKumpulan Buku2 Ilmu BalaghahIslam AmIslam AmTentang Birr-ul-WalidainTentang MaulidTentang MaulidTentang ShalawatTentang Isra' Mi'rajTentang Jinn, Iblis & SyaithanTentang RezekiTentang DoaTentang Syafa'atSejarahSejarahSejarah Para NabiSejarah NabiSejarah Keluarga NabiSejarah Para SahabatSejarah Para SahabiyyahSejarah Para Tabi'inSejarah Para Syaikh SufiSejarah Para Imam ASWAJAPustakaPustakaTafsir al-Qur'anIslam Am
Problematikamasyarakat modern adalah Sebuah permasalahan yang muncul dan hangat diperbincangkan oleh khalayak orang, sehingga menjadi sebuah hal yang sifatnya penting sekali dalam kehidupan ini. Maka semua permasalahan yang dilakukan mesti penuh pemikiran dan pertimbangan dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian baik buruknya seorang
Firman Allah subhanahu wa ta’ala yang menggunakan redaksi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan disampaikan tanpa perantara Malaikat Jibril alahis salam biasa disebut hadits qudsi, ilahi dan rabbani. Dari ketiga nama ini yang paling populer adalah hadits qudsi. Jumlah hadits qudsi menurut ahli hadits relatif cukup banyak. Ada yang berpendapat berjunlah lebih dari 100 hadits dan ada juga yang berpendapat lebih dari 200 hadits. Berikut ini kami sampaikan kumpulan 40 hadist Qudsi pilihan , mudah mudahan bisa memberi pencerahan pada pembaca. Hadits Ke-1 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ، كَتَبَ فِي كِتَابِهِ عَلَى نَفْسِهِ، فَهُوَ مَوْضُوعٌ عِنْدَهُ إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي” رواه مسلم وكذلك البخاري والنسائي وابن ماجه Diriwayatkan dari Abi Hurairah dia berkata; telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk diri-Nya sendiri Sesungguhnya rahmat-Ku kasih sayangku mengalahkan murka-Ku” ~diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah Hadits Ke – 2 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” قَالَ اللَّهُ تَعَالَى كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ لَنْ يُعِيدَنِي كَمَا بَدَأَنِي، وَلَيْسَ أَوَّلُ الْخَلْقِ بِأَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ إِعَادَتِهِ، وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا، وَأَنَا الْأَحَدُ الصَّمَدُ، لَمْ أَلِدْ وَلَمْ أُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفُوًا أَحَدٌ” رواه البخاري وكذلك النسائي Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala Ibnu Adam anak-keturunan Adam/umat manusia telah mendustakanku, dan mereka tidak berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali menciptakanku tidak dibangkitkan setelah mati”, aadpun celaan mereka kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak, padahal Aku adalah Ahad Maha Esa dan Tempat memohon segala sesuatu al-shomad, Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai”. ~ Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i Hadits Ke-3 عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ “صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ بِالْحُدَيْبِيَةِ، عَلَى إِثْرِ سَمَاءٍ ١ كَانَتْ مِنْ اللَّيْلَةِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ، فَقَالَ لَهُمْ “هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي، كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ٢ كَذَا وَكَذَا، فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي، مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ” رواه البخاري وكذلك مالك والنسائي ١. عقب مطر ٢. الأنواء ثمان وعشرون منزلة, ينزل القمر كل ليلة في منزلة Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid al-Juhniy beliau berkata, Rasulullah ﷺ memimpin kami shalat shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan1 yang turun malamnya, tatkala telah selesai, Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menghadap kepada manusia jama’ah para shahabat, kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian?”, para sahabat berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”, Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, adapun orang yang mengatakan, kami telah dikaruniai hujan sebab keutamaan Allah fadlilah Allah dan kasih sayang-Nya rahmat-Nya, maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, kami telah dikaruniai hujan sebab bintang2 ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”. ~ Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i “bekas langit” maksudnya bekas/akibat hujan al-anwa’ 28 tingkatan/keadaan; fase bulan setiap malam di tingkatan fasenya. ditempat lain disebutkan artinya adalah bintang – bintang, serupa dengan yang ada dilanjutan hadits ini Hadits Ke-4 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” قَالَ اللَّهُ يَسُبُّ بَنِي بَنُو آدَمَ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ” رواه البخاري وكذلك مسلم Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam umat manusia mengecam waktu; dan aku adalah Pemilik Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” ~Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim. di dalam al-Qur’an, Allah Azza wa Jalla, menggunakan istilah – istilah yang berbeda untuk menyebutkan waktu, pada ulama mendefinisikannya kurang lebih sebagai berikut dahr دهر = masa keberadaan alam semesta, mulai dari penciptaan alam semesta sampai masa kiamat. Kata ini misalnya terdapat dalam al-Quran surah al-Insan ayat 1 هَلْ أَتَىٰ عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? ashr عصر = masa hidup yang dilalui sesuatu seseorang, misalnya waktu ashr manusia, yaitu masa hidup manusia mulai dari lahir hingga meninggal. Seperti yang disebutkan dalam al-Quran surah al-ashr ayat1 وَالْعَصْرِ Demi masa ajal أجل = masa berakhirnya sesuatu, misal ajal manusia. Seperti dalam surah Yunus ayat 49. قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ Katakanlah “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak pula kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya. Waqt وقت = masa dimana suatu pekerjaan harus selesai, misal waktu sholat, dst. Seperti digunakan dalam surah an-Nisa ayat 103 dalam bentuk jamak = mauqut فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Hadits Ke – 5 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ؛ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي1، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ”. رواه مسلم وكذلك ابن ماجه Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala Yang Maha Suci dan Maha Luhur, Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu1, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya” ~ Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu juga oleh Ibnu Majah Adalah juga termasuk syirik jika seseorang beramal dengan amalan disamping ditujukan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala juga ditujukan kepada yang selain-Nya. Hadits ke – 6 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ” إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ، قَالَ كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ. وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ، وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ، فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ. وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ، قَالَ كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ”. رواه مسلم وكذلك الترمذي والنسائي Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid gugur dalam peperangan; kemudian disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya, dan dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya kepadanya, Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu menjawab, Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab, “Kamu berdusta, akan tetapi sesungguhnya engkau berperang agar orang menyebutmu pemberani, dan orang – orang telah menyebutkan demikian itu, kemudian diperintahkan malaikat agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan dilemparkan kedalamnya”. Dan selanjutnya adalah seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, Aku mencari ilmu dan mengamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, akan tetapi kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai alim orang yang berilmu, dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian itu alim & qari’” kemudian diperintahkan malaikat kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di masukkan kedalam neraka” Dan selanjutnya seorang laki – laki yang diluaskan rizkinya oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”, lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan malaikat kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai dineraka dan dimasukkan kedalam neraka. ~HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai Hadits Ke – 7 عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ” يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ، فِي رَأْسِ شَظِيَّةِ الْجَبَلِ١، يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي، فَيَقُولُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا، يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ، يَخَافُ مِنِّي، قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي، وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ” رواه النسائي بسند صحيح Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir beliau berkata, aku mendengar Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Tuhanmu bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan sholat, kemudian Allah azza wa jalla Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur berfirman, Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan menegakkan sholat iqomat karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam surga’” ~Diriwayatkan oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 8 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَهِيَ خِدَاجٌ1 ثَلَاثًا، غَيْرَ تَمَامٍ، فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ، فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ{ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ{ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ اللَّهُ مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ{ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ”. رواه مسلم وكذلك مالك والترمذي وأبو داود والنسائي وابن ماجه Diriwayatkan dari Abi Hurairah Bahwasanya nabi ﷺ bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat dengan tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran surah al-Fatihah, maka sholatnya kurang diucapkan beliau tiga kali, sebagai penegasan, tidak sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah dengannya ummum Quran untuk dirimu sendiri sebagai makmum tetap membaca al-fatihah, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, Aku membagi sholat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan, maka ketika hambaku berkata { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan semesta alam Allah azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku, dan ketika seorang hamba berkata, { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Allah azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } Yang Menguasai di Hari Pembalasan, Allah berfirman, Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan Abu Hurairah pernah mengatakan dengan redaksi, Hambaku telah berserah diri kepadaku’, dan ketika seseorang berkata, { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya’, dan ketika seseorang berkata, { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. , Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa yang dia pinta ” diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan Imam Abu Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah Hadits Ke – 9 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ. فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ”. رواه الترمذي1 وكذلك أبو داود والنسائي وابن ماجه وأحمد Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya shalatnya baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses, dan seandainya sholatnya buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah azza wa jalla berfirman, lihatlah apakah bagi hambaku ini ada amal sholat sunnah mempunyai sholat sunnah yang bisa menyempurnakan sholat fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga diberlakukan demikian ” Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi1, dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad. 1. sunan Tirmidzi hadits no. 413 juz 2 hal. 271, begitu juga dapat dibaca di kitab Misykatul mashaabiyh, hadits no. 1330-1331 juz 1, halaman 419, dan disahihkan oleh at-Tirmidzi Hadits Ke – 10 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ1، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخُلُوفُ2 فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ”. رواه البخاري وكذلك مسلم ومالك والترمذي النسائي وابن ماجه Diriwayatkan dari Abi Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla berfirman, Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya, disebabkan seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku, dan puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan, yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah, daripada bau minya misk/kesturi’ ” Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah. Hadits Ke – 11 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” قَالَ اللَّهُ أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ، أُنْفِقْ عَلَيْكَ رواه البخاري وكذلك مسلم Diriwayatkan dari Abi Hurairah sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, jika kamu berbuat demikian Aku memberi infak kepada kalian”. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim Hadits Ke – 12 عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” حُوسِبَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَلَمْ يُوجَدْ لَهُ مِنْ الْخَيْرِ شَيْءٌ، إِلَّا أَنَّهُ كَانَ يُخَالِطُ1 النَّاسَ، وَكَانَ مُوسِرًا، فَكَانَ يَأْمُرُ غِلْمَانَهُ أَنْ يَتَجَاوَزُوا عَنْ الْمُعْسِرِ، قَالَ 2 قَالَ اللَّهُ نَحْنُ أَحَقُّ بِذَلِكَ مِنْكَ، تَجَاوَزُوا عَنْهُ” رواه مسلم وكذلك البخاري والنسائي Diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshari beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Ada seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul dengan manusia, dan dia orang yang lapangberkecukupan, serta dia memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang yang kesulitan dari membayar hutang, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *Allah lebih berhak untuk berbuat itu daripada dia, oleh karena itu bebaskan dia’ ” Hadits riwayat Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai. Hadits Ke – 13 عَنْ عَدِيَّ بْنَ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ “كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَاءَهُ رَجُلَانِ أَحَدُهُمَا يَشْكُو الْعَيْلَةَ1، وَالْآخَرُ يَشْكُو قَطْعَ السَّبِيلِ2، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا قَطْعُ السَّبِيلِ فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي عَلَيْكَ إِلَّا قَلِيلٌ، حَتَّى تَخْرُجَ الْعِيرُ إِلَى مَكَّةَ بِغَيْرِ خَفِيرٍ. وَأَمَّا الْعَيْلَةُ، فَإِنَّ السَّاعَةَ لَا تَقُومُ حَتَّى يَطُوفَ أَحَدُكُمْ بِصَدَقَتِهِ، لَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا مِنْهُ، ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ، لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ حِجَابٌ وَلَا تَرْجُمَانٌ يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ لَهُ أَلَمْ أُوتِكَ مَالًا؟ فَلَيَقُولَنَّ بَلَى، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟ فَلَيَقُولَنَّ بَلَى، فَيَنْظُرُ عَنْ يَمِينِهِ، فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ يَنْظُرُ عَنْ شِمَالِهِ، فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمْ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ”. رواه البخاري Diriwayatkan dari Adiy ibn Hatim beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah ﷺ, kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan tentang kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang perampokan di jalan, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, “Adapun mengenai perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju Makkah, dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat, sehingga datang masa dimana seorang diantara kalian berdiri untuk mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan seorangpun yang mau menerimanya, kemudian dihari kiamat setiap orang diantara kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, bukankah Aku telah memberimu harta?’ Kemudian orang itu menjawab, benar’, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul? , lalu orang itu menjawab, benar’, kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api Neraka, meskipun dengan bersedakah separuh buah kurma, dan jika dia tidak mendapatinya kurma/barang untuk bersedekah maka bersedahlah dengan perkataan yang baik” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 14 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا1، يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ، قَعَدُوا مَعَهُمْ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ، حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ، قَالَ 2 فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ، يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ، قَالَ وَمَا يَسْأَلُونِي؟ قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ، قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا لَا أَيْ رَبِّ، قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي! قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ، قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي؟ قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ، قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا لَا، قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي! قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ، قَالَ 1 فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ، فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا، وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا، قَالَ1 يَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ، عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ، قَالَ1 فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ؛ هُمْ الْقَوْمُ، لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ” رواه مسلم وكذلك البخاري والترمذي والنسائي Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’ala Maha Memberkati dan Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan [Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid] dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab Belum. Allah berfirman Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i. Hadits Ke – 15 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا1 وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي، أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً” رواه البخاري وكذلك مسلم والترمذي وابن ماجه Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuah kelompok/jama’ah, maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok tersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, dan jika dia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangiku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat’ ” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah. Hadits Ke – 16 عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ “إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ، إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً” رواه البخاري ومسلم Diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Nabi ﷺ, Sesungguhnya Alloh menulis semua kebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis satu keburukan saja. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Hadits Ke – 17 عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ” يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا. يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ . يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي، فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ “. رواه مسلم وكذلك الترمذي وابن ماجه Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya kezaliman itu diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain kebaikan itu janganlah mencela kecuali dirinya. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah Hadits Ke – 18 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي1 قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي. يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي” رواه مسلم Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku didekatnya. Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku. Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati pahala amal itu di sisi-Ku” Hadit diriwayatkan oleh Muslim. Hadits Ke – 19 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا، قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ”. رواه أبو داودوكذلك ابن ماجه وأحمد بأسانيد صحيحة.1 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah kainsarungku, barangsiapa bersaing turut memiliki dalam salah satu dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di dalam neraka’ ” Hadit diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 20 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ،أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ 1 أَنْظِرُوا 2 هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا” رواه مسلم وكذلك مالك وأبو داود Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah ﷺ telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka pada hari senin dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang diantaranya dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai ”. hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud. Hadits Ke – 21 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ” قَالَ اللَّهُ تَعَالَى ثَلَاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ 1، وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ، وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِ أَجْرَهُ” رواه البخاري وكذلك ابن ماجه وأحمد Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliu bersabda, “Allah Ta’ala berfirman Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan uang dari harganya dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad. Hadits Ke – 22 عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” لَا يَحْقِرْ أَحَدُكُمْ نَفْسَهُ، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يَحْقِرُ أَحَدُنَا نَفْسَهُ؟ قَالَ يَرَى أَمْرَ اللَّهِ عَلَيْهِ فِيهِ مَقَالٌ، ثُمَّ لَا يَقُولُ فِيهِ، فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَقُولَ فِي كَذَا وَكَذَا؟ فَيَقُولُ خَشْيَةُ النَّاسِ، فَيَقُولُ فَإِيَّايَ كُنْتَ أَحَقَّ أَنْ تَخْشَى” رواه ابن ماجه بسند صحيح Diriwayatkan dari Abu Sa’id beliau berkata, Rasulullah ﷺ telah bersabda, ““Janganlah salah seorang mencela dirinya sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencela dirinya sendiri?” Beliau menjawab “Dia melihat perkara Allah diperbincangkan, lalu dia tidak mengatakan pembelaan kepadanya, maka Allah azza wajalla akan berkata kepadanya kelak di hari Kiamat; Apa yang mencegahmu untuk mengatakan begini dan begini! lalu ia menjawab, Saya takut terhadap manusia’. Maka Allah pun berfirman Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” ” Hadits diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 23 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بجَلَالِي؟ الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي” رواه البخاري وكذلك مالك Dari Abi Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’aala berfirman di hari kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling mencintai karena-Ku, dihari ini kiamat aku menaungi mereka dalam naunganku, dihari dimana tidak ada naungan kecuali naunganku” Hadits riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik. Hadits Ke – 24 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ، فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ، قَالَ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، قَالَ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. وَإِذَا اللَّهُ أَبْغَضَ عَبْدًا، دَعَا جِبْرِيلَ فَيَقُولُ إِنِّي أُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضْهُ، فَيُبْغِضُهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضُوهُ، قَالَ فَيُبْغِضُونَهُ، ثُمَّ تُوضَعُ لَهُ الْبَغْضَاءُ فِي الْأَرْضِ”. رواه مسلم وكذلك البخاري ومالك والترمذي Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’”, Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya Rasulullah ﷺ bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”, Rasulullah ﷺ melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian diapun dibenci di bumi”. Hadits riwayat Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi. Hadits Ke – 25 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا، فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ عَبْدِي الْمُؤْمِنِ، يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ” رواه البخاري Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, “Siapa yang memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika berlindung kepadaku pasti kulindungi” Hadits riwayat Bukhari. Hadits Ke – 26 عَنْ أَبِي أُماَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيّ صَلّى اللهُ عليهِ وسلّم، قاَلَ “قاَلَ اللهُ عَزَّوَجَلَّ إِنَّ أَغْبَطَ أَوْليَائي عِنْدي لَمُؤْمِنُ، خَفِيفُ الْحَاذِ١، ذُو حَظ مِنَ الصّلاةِ، أَحْسَنَ عِباَدَةَ رَبِّهِ، وَأَطَاعَهُ فِي السِّرِّ، وَكاَن غاَمضاً في النّاس، لاَ يُشَرُ إِليْهِ بِالأصابِعِ، وكانَ رِزْقُهُ كفافاً فَصَبَرَ عَلَى ذلك ثُمَّ نَفَضَ بِيَدِهِ٢، ثُمَّ قاَلَ عُجِّلَة مَنِيَّتُهُ، قَلَّتْ بِوَاكِيهِ، قَلَّ تُرَاثُهُ رواهُ التِّرمذي وكذلك أحمد وإبن ماجه وإسناده حسن Diriwayatkan dari Abi Umamah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman, Sesungguhnya wali-wali para kekasih yang terbaik menurutku adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi dalam keadaan sirri/tersembunyi, tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari, rizkinya pas-pasan hanya cukup bagi dirinya sendiri lalu ia bersabar atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau, kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit harta peninggalanya.” Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan. Hadits Ke – 27 عَنْ مَسْرُوْقٍ، قاَلَ سَأَلْناَ -أَوْ سَأَلْتُ- عَبْدُ اللهِ -أَيْ ابْنَ مَسْعُوْدٍ- عَنْ هَذِهِ الآيةِ }وَلاَتَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِى سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ { - قاَلَ أَمَا إِنَّا قَدْ سَأَلْناَ عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَ أَرْوَاحُهُمْ فِى جَوْفِ طَيْرٍ خُضْرٍ، لَهَا قَناَدِيلُ مُعَلَّقَةُ بِالْعَرْشِ، تَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ، ثُمَّ تَأْوِي إِلى تِلْكَ القَنَادِيلِ، فَٱطَّلَعَ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمُ ٱطَّلاَعَةً فَقَالَ “هَلْ تَشْتَهُوْنَ شَيْئاً؟” قَالُوا “أَيَّ شَيْءٍ نَشْتَهِي وَنَحْنُ نَسْرَحُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ شِئْناَ؟” فَفَعَلَ ذَلِكَ بِهِمْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، فَلَمَّا رَأَوْا أَنَّهُمْ لَنْ يُتْرَكُوْا مِنْ أَنْ يَسْأَلُوا، قَالُوا “يَارَبِّ، نُرِيْدُ أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحُناَ فِى أَجْساَدِناَ، حَتَّى نُقْتَلَ فِىْ سَبِيْلِكَ مَرَّةً أُخْرَى” فَلَمَّا رَأَى أَنْ لَيْسَ لَهُمْ حَاجَةٌ تُرِكُوا. رواه مسلم وكذلك الترمذى والنسائي وابن ماجه. Dari Masyruq, beliau berkata kami bertanya – atau aku bertanya – kepada Abdullah – maksudnya adalah Abdullah Ibn Mas’ud – mengenai ayat berikut وَلاَتَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِى سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Ali-Imran169 Ibnu Abbas berkata, ketahuilah sesunguhnya aku benar – benar telah menanyakan ayat tersebut kepada Rasulullah ﷺ, maka beliau bersabda, “ruh-ruh mereka didalam burung-burung berwarna hijau yang memiliki pelita-pelita yang tergantung di arasy, ruh mereka terbang ke surga sesuai kehendak mereka, dan kemudian kembali ke pelita, kemudian Tuahan mereka mendatangi mereka dan berfirman, Apakah ada sesuatu yang kalian inginkan?’, mereka menjawab, adakah lagi yang kami inginkan, sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak kami’, dan hal tersebut ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak akan ditinggalkan tidak ditanya lagi hingga mereka meminta sesuatu, mereka selanjutnya berkata, Wahai Tuhan kami, kami berharap kiranya Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, hingga kami terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalinya’, tatkala Allah melihat bahwa mereka tidak memiliki hajat/keinginan lain lagi, maka mereka ditinggalkan tidak ditanya lagi”. Diriwayatkan oleh Muslim, begitu juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah. Hadits Ke – 28 عَنْ جُنْدُبٍ بنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه قاَلَ قاَلَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم كاَنَ فِيْمَنْ كاَنَ قَبْلَكُمْ رَجِلٌ، بِهِ جُرْحٌ فَجَزِعَ، فَأَخَذَ سِكِّيْناً فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ، فَماَ رَقَأَ الدَّمُ حَتَّى ماَتَ قَالَ اللهُ تَعاَلَى ”باَدَرَنِي عَبْدِى بِنَفْسِهِ، حَرَّمْتُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ”. رواه البخاري. Dari Jundub ibn Abdillah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Terdapat seseorang laki-laki dari orang-orang sebelummu yang memiliki luka, kemudian dia mengambil pisau dan melukai tanganya, maka darahnya pun terus mengalir keluar hingga dia meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, hambaku telah bergegas menemuiku karena ulahnya, maka aku haramkan baginya surga ” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 29 عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يقول الله تعالي “ماَ لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ، إِذاَ قَبَضْتُ صَفِيَّهُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْياَ، ثُمَّ احْتَسَبَهُ، إِلَّا الْجَنَّةُ” رواه البخاري. Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasululah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman, Tidak ada bagi hambaku yang beriman balasan dari-Ku, ketika aku ambil orang yang paling dia sayangi kekasihnya dari penduduk dunia, kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah balasan pahala dari Alah, kecuali pasti akan Ku balas dengan surga’. Diriwayatkan oleh Bukhari. Hadits Ke – 30 عن أبي هريرة، رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال قال الله عز وجل “إِذَا أَحَبَّ عَبْدِي لِقَائِي أَحْبَبْتُ لِقَاءَهُ وَإِذَا كَرِهَ لِقَائِي، كَرِهْتُ لِقَاءَهُ” رواه البخاري ومالك. وفى رواية لمسلم، توضح معني الحديث عَن عَائِشَةَ رضي الله عنها قاَلَتْ قاَلَ رسول الله، صلى الله عليه وسلم مَنْ أَحَبَّ لِقاَءَ اللهِ، أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ فَقُلْتُ “ياَ نَبِيَّ الله، أَكْراهِيةَ الْمَوْتِ؟ فَكُلُّناَ نَكْرَهُ الْمَوْتَ” قَالَ “لَيْسَ كَذَلِكَ، وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذاَ بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ، أَحَبَّ لِقاَءَ اللهِ، فَأَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَإِنّ الكاَفِرَ إِذاَ بُشِّرَ بِعَذاَبِ اللهِ وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ، وَكَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ”. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik. Dan didalam riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan makna hadits tersebut dari Aisyah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga senang bertemu dengannya, dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun juga benci bertemu dengannya. Aku Aisyah pun bertanya, “Wahai Nabi Allah, aku membenci mati ? kita semua membenci kematian”, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak demikian maksudnya, akan tetapi, seorang mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah, keridloan-Nya dan surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah, dan Allah pun senang bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika diberitakan kepada mereka dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka benci bertemu dengan Allah, dan Allah pun juga benci bertemu dengan mereka”. Hadits Ke – 31 عَنْ جُنْدُبٍ رضي اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى اللهُ عليه وسَلَّم، حدَّث أَن رجُلا قال واللهِ لا يَغْفِرُ اللهُ لِفُلانٍ، وإِنَّ اللهَ تَعالَى قالَ مَنْ ذاَ الَّذِي يَتَأَلَى١ عَلَيَّ أَن لاَ أَغفِرَ لِفُلانٍ، فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلانٍ، وأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ٢ أَوْكَمَاقالَ رواه مسلم Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah ﷺ, diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku benar-benar mengampuni fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu”, atau seperti perkataan/sabda yang serupa kalimat tersebut. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits Ke – 32 عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رضي اللهُ عَنْهُ عن النَّبيَّ صلى اللهُ عليه وسَلَّم، قالَ أَسْرَفَ رَجُلٌ علَى نَفْسِهِ، فَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوتُ أَوْصَى بَنيهِ، فقال إِذا أَناَ مُتُّ فَاحْرِقُوْنِى، ثُمَّ اسْحَقُوْنِى، ثُمَّ اذْرُوْنِى فِى الْبَحْرِ فَوَاللهِ لَئِنْ قَدَرَ عَلَيَّ رَبِّي لَيُعَذِّبُنِى عَذَابًا مَاعَذَّبَهُ بِهِ أَحَدًا قَالَ فَفَعَلُوْا ذَلِكَ بِهِ فَقَالَ لِلْأَرْضِ أَدِّى مَاأَخَذْتِ، فَإِذَاهُوَ قَائِمٌ، فَقَالَ لَهُ مَاحَمَلَكَ عَلَى مَاصَنَعْتَ؟ فَقَالَ خَشْيَتُكَ يَارَبِّ،أَمَخاَفَتُكَ. فَغَفَرَلَهُ بِذَلِكَ رواه مسلم وكذلك البخاري والنسائي وإبن ماجه Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, seorang laki-laki yang telah berbuat melampau batas atas dirinya sendiri, maka ketika ajalnya akan datang, dia berwasiat kepada anaknya, kemudian dia berwasiat Ketika aku telah mati, bakarlah jasad aku, kemudian hancurkanlah sampai halus, selanjutnya sebarkanlah abu jasad ku di udara di laut, karena, demi Allah seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku, Dia akan mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada seorangpun selainku. Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya. Kemudian Allah berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu ambil, maka ketika lelaki itu berdiri dibangkitkan kembali, selanjutnya Allah berfirman, “Apa yang mendorongmu untuk melakukan perbuatan tersebut?”, lelaki itu menjawab, “karena aku takut خشي kepada-Mu wahai Tuhanku, dalam kalimat lain karenat aku takut kepada-Mu dengan menggunakan خائف ”. maka Allah pun mengampuni laki-laki tersebut disebabkan hal tersebut karena rasa takut kepada Allah. Diriwayatkan oleh Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa’i dan Ibn Majah. Hadits Ke – 33 عَنْ أبي هُريرة، رضي اللهُ عنه، عن النّبي صلّى اللهُ عليه وسلَّم، فيما يَحكي عن ربِّهِ عزَّ وجَلَّ،قال أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَبْدِى أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِه. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ .اعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ رواه مسلم وكذلك البخري Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, salah satu dari yang di wahyukan dari Tuhannya Azza wa Jalla, adalah sabdanya, “telah berbuat dosa seorang hamba dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian dia berkata, Ya Tuhanku ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan dosa.’, kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa lagi yaitu Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku melakukan perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa’. Kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa kembali yaitu Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku, maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku telah berbuat dosa, dan dia tahu , dia memiliki Tuhan yang Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa. Lakukanlah apa yang kamu kehendaki, karena aku benar-benar telah mengampunimu’ ”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 34 عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ قَالَ اللهُ تَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً رواهُ الترمذي وكذلك احمد وسنده حسن Diriwayatkan dari Anas beliau berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya bagimu apa yang kamu pintakan kepadaku dan kamu mohonkankepadaku, aku mengampunimu atas apa yang ada padamu dan aku tidak memperdulikannya berapa besar dan banyak dosa yang ada padamu, wahai anak adam, seandainya engkau datang denga dosa-dosamu sebanyak awan di langit, kemudian engkau memohon ampunanku, maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam, sesungguhnya seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemuiku dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui engkau dengan ampunan sejumlah itu pula”. Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan. Hadits Ke – 35 عن ابي هُريرة رضي اللهُ عنه، أَنَّ رَسُولَ الله صولّى الله عليه وسَلَّم، قال يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إِلىَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقىَ ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِي فَأَسْتَجِيْبُ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيهِ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرُ لَهُ رواه البخاري وكذلك مسلم ومالك والترمذي وأبوداود وفي روارة المسلم زيادة فلا يزالُ كذلك حتَى يُضيء الفَجْرُ Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa ta’ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, kemudian berfirman, “Barangsiapa berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan barangsiapa meminta kepadaku, maka akan aku beri, dan barangsiapa memohon ampunanku, maka aku ampuni”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud, dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan Allah turun di langit dunia hingga terbitnya fajar. Hadits Ke – 36 عن أنس رضي اللهُ عنه، عن النّبي صولّى الله عليه وسَلَّم، قال يَجْتَمِعُ الْمُؤمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُونَ لَوِ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى رَبِّنَا فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ أَبُو النَّاسِ خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ، فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّكَ حَتَّى يُريحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذا، فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ ذَنْبَهُ فَيَسْتَحْيِي ائْتُوا نُوحًا فإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ، فَيَأْتُونَه، فَيَقُولُ لَسْتُ هُناكُمْ وَيَذْكُر سُؤَالَه رَبَّه مَا لَيْسَ لَهُ بِه عِلْم فَيَسْتَحْيِي فَيَقُولُ ائْتُوا خَلِيلَ الرَّحْمن فَيَأْتُونَهُ فَيقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ فَيَقُولُ ائْتُوا مُوسَى عَبْدًا كَلَّمَهُ اللهُ وَأعْطَاهُ التَّوْرَاةَ, فَيَأْتُونَهُ ، فَيقُولُ لَسْتُ هُنَاكُم فَيَذْكُرُ قَتْلَ النَّفْسِ بِغَيْرِ نَفْسٍ فَيَسْتَحْيِي مِنْ رَبِّهِ فَيَقُولُ ائْتُوا عِيسى عَبْدَاللهِ وَرَسُولَهُ وَكَلِمَةَ اللهِ ورُوحَهُ، فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكُمْ ائْتُوا مُحَمَّدًا عَبْدًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّم مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ، فَيَأْتُونِّي فأَنْطَلِقُ حَتَّى أَسْتأذِنَ عَلَى رَبِّي فيَأْذَنُ لِي، فإِذَا رأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُقَالُ ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَهْ وَقُلْ يُسْمَعْ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فأَرْفَعُ رَأْسِي فأَحْمَدُهُ بِتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ ثُمَّ أَشْفَعُ فَيُحَدُّ لِي حَدًّا فأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ إلَيْهِ فَإذَا رَأَيْتُ رَبِّي مِثْلَهُ ثُمَّ أَشْفَعُ فَيُحَدُّ لِي حدًّا فأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ الثَّالِثَةَ ثُمَّ أعُودُ الرَّابِعَةَ فَأَقُولُمَا بَقِيَ فِي النَّار إلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ وَوَجَبَ عَلَيْهِ الْخُلُود. رواه البخاري وكذلك مسلم والترمذي وابن ماجه وفي رواية أخرى للبخاري زيادة هي قال النّبيّ صلّى الله وسلَّم. يَخرُجُ منَ النَّار مَنْ قاَلَ لَاإِلٰهَ إلَّا اللهُ، وَكاَنَ فِي قَلبِهِ مِنَ الْخَيْرِ مَا يَزِنُ شَعِيْرَةً، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النّاَرِ مَنْ قَالَ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ. وَكاَنَ فِي قَلْبِهِ مِنَ الْخَيْرِ ماَيَزِنُ بُرَّةً، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قالَ لاَ إله إلّا اللهُ، وَكاَنَ فِي قَلْبِهِ مَا يَزِنُ مِنَ الْخَيْرِ ذَرَّةً Diriwayatkan dari Anas dari Nabi ﷺ, beliau bersabda orang-orang yang beriman berkumpul pada hari kiamat, kemudian berkata, “Hendaknya kita memohon pertolongan kepada Tuhan kita”, kemudian mereka mendatangi nabi Adam dan berkata, “Engkau adalah ayah umat manusia, Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptamu dengan Tangan-Nya, dan telah bersujud kepadamu para Malaikat, dan engkau telah Diajarkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala nama-nama segala sesuatu, maka mintakanlah pertolongan bagi kita kepada Tuhanmu, sehingga kita bisa beristirahat dari tempat kita ini”, Nabi Adam menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian memintakan pertolongan kepada Allah,” dan kemudian Nabi Adam menyebutkan kesalahan-kesalahannya, dan diapun merasa malu kepada Allah, untuk memintakan pertolongan, kemudian dia berkata, “Pergilah menemui Nuh, karena sesungguhnya dia adalah Rasul pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi”, kemudian mereka pun mendatangi nabi Nuh, maka Nuh pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian dia menyebutkan kesalahannya yang mempertanyakan sesuatu yang dia tidak ada pengetahuan tentangnya, karena itu dia merasa malu untuk memintakan pertolongan, kemudian Nabi Nuh berkata, “Temuilah Kekasih Allah Yang Maha Pengasih Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi Ibrahim merekapun menemuinya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba yang Allah bercakap denganya, dan diturunkan kepadanya Taurat”, merekapun menemui nabi Musa dan beliaupun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau menyebutkan kesalahannya yang telah membunuh seorang manusia untuk menyelamatkan diri yang lain. Dan beliau merasa malu kepada Tuahnnya. Kemudian Nabi Musa berkata, “Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat Allah dan Ruhullah”, kemudian mereka pun menemui nabi Isa Nabi Isa pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian, temuilah Muhammad, seorang hamba Allah yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang”, maka merekapun menemuiku Nabi Muhammad ﷺ, maka akupun berangkat menemui Allah sehingga meminta izin kepada Tuhanku maka Dia memberikan izin kepadaku. Dan ketika aku melihat Tuhanku, akupun jatuh bersujud, dan Dia pun membiarkanku selama yang dikehendaki-Nya, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Angkatlah kepalamu, dan mintalah, aku akan berikan yang kau pinta, dan berkatalah, maka perkataanmu akan didengarkan, dan mintakanlah syafa’at dan syafa’atmu akan dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji Allah dengan segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah menetapkan bagiku batasan jumlah orang yang dapat diberi syafa’at, kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala, dan ketika aku melihat Tuhanku aku pun jatuh bersujud sebagaimana sebelumnya. Kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah Subhanahu wa ta’ala menetapkan bagiku batasan jumlah orang yang diberi syafa’at, maka mereka semua kemudian dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala untuk ketiga, keempat, hingga aku berkata, “Tidak tersisa di dalam neraka kecuali orang-orang yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an, dan orang-orang yang ditetapkan kekal di dalamnya.” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dan di dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan tambahan Nabi ﷺ bersabda dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata لَاإِلٰهَ إلَّا اللهُ , dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung, dan kemudian juga dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata لَاإِلٰهَ إلَّا اللهُ dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga dikeluarkan dari neraka seseorang yang pernah berucap لَاإِلٰهَ إلَّا اللهُ dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi atau seberat atom/dzarrah. Hadits Ke – 37 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّه تَعالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ، فَاقْرَأُوا إنْ شِئْتُم ١ {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مّاَ أُخْفِيَ لَهُم مِن قُرَّةِ أَعْيُنٍ}٢ رَوَاهُ البخاري ومسلم والترمذي وابن ماجه Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku yang shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia”, abu hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مّاَ أُخْفِيَ لَهُم مِن قُرَّةِ أَعْيُنٍ} seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam – macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata.[QS. As-Sajdah17] Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah. Hadits Ke – 38 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عَنْهُ، عَنْ رَسُول الله صلّى اللهُ عليهِ وسَلَّم، قال لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْجَنَّةَ وَ النَّارَ، أَرْسَلَ ِجِبْرِيلَ إِلَى الجنَّةِ ،فَقَالَ انْظُرْ إِلَيْهَا، وإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لِأَ هْلِها فِيها. قال فجَاءَ هاَ وَنَظَرَ إِلَيهَا وإلَى ماَ أَعَدَّ اللهُ لِأَهْلِهاَ فِيهاَ، قال فَرَجَعَ إِلَيْهِ. قاَلَ فَوَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِها أَحَدٌ إِلّاَ دَخَلَها. فَأَمَرَ بِها فَحُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ، فقاَلَ أَرْجِع إِلَيْهَا، فانظُرْ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ لِأَهْلِهَا فِيْهاَ، قالَ فَرَجَعَ إِلَيْهاَ، فإِذا هِيَ قَدْ حُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ، فَرَجَعَ إِليه، فَقاَلَ وعِزَّتِكَ لَقَدْ خِفْتُ أَنْ لاَ يَدْخُلَهاَ أَحَدٌ قَالَ اذْهَبْ إِلَى النَّارِ فَانْظُرْ إِليها، وإِلَى ما أعدَدْتُ لِأَهْلِهَا. فَإِذا هِيَ يَرْكَبُ بَعضُهاَ بَعْضاً، فَرَجَعَ إِلَيْهِ، فَقاَلَ وَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِها أَحَدُ فَيَدْخُلَهاَ. فَأَمَرَ بِها فحُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ. فَقَالَ ارْجِعْ إِليْهاَ، فَرَجَعَ إِلَيْهَا، فَقاَلَ وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيْتُ أَنْ لاَ يَنْجُوَ مِنهاَ أَحَدٌ إلّاَ دخَلَها. رَوَاه الترمذي وقال حديث حسن صحيح.وكذلك أبوداود والنسائي Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril untuk melihat neraka, dan kemudian berfirman Lihatlah apa yang ada di dalamnya, dan kenikmatan yang aku janjikan kepada penghuninya di dalamnya. Rasulullah ﷺ melanjutkan Kemudia Jibril datang ke surga dan melihat di dalamnya dan pada kenikmatan yang disiapkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada para penghuninya di dalamnya, kemudian Rasulullah ﷺ mengatakan kemudian Jibril kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, “Demi kemulyaan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan memasukinya”. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi surga dengan perkara-perkara yang dibenci berbagai kesulitan, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Jibril kembalilah ke surga, dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan untuk para penghuninya di dalamnya. Rasulullah ﷺ melanjutkan, “kemudian kembalilah Jibril ke surga, maka ketika dia sampai di sana, benar-benar surga telah terlingkupi dengan berbagai kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar kuatir, bahwa tidak akan seorangpun masuk ke dalamnya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Pergilah ke neraka, dan lihatlah di dalamnya, dan perhatikan terhadap apa yang aku persiapkan bagi para penghuninya’. kemudian ketika Jibril sampai di neraka, dia melihat neraka terdiri dari beberapa tingkatan, yang satu di bawah yang lain, kemudian dia kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, Demi Kemulyaan-Mu, Tidak seorangpun yang mendengar tentangnya akan memasukinya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi Neraka dengan syahwat/kesenangan, dan kemudian berfirman kepada Jibril, Kembalilah ke Neraka’, kemudian Jibril pun kembali ke Neraka, dan kemudian berkata, Demi Kemulyaan-Mu, hamba benar-benar kuatir, tidak seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya’” Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat hasan shahih begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah Hadits Ke – 39 عنَ أَبي سَعِيد الْخُذري رضي اللهُ عَنهُ، عن النَّبِيّ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلَّمَ، قالَ احتجَّتِ الجنَّةُ وَالنّارُ، فقالت النّارُ فِيَّ الْجَبَّارُونَ والمُتَكَبِّرُونَ ، وقَالتِ الجَنَّةُ فِيَّ ضُعفَاءُ النَّاسِ وَمَسَاكِينُهُم فَقَضَى اللهُ بَيْنَهُما إِنَّكِ الجنَّةُ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَـنْ أَشَاءُ ، وَإِنَّكِ النَّارُ عَذابِي أُعذِّب بِكِ مَــنْ أَشَاءُ ، ولِكِلَيكُمَا عَلَيَّ مِلؤُها رواه مسلم وكذلك البخاري والترمذي Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “surga dan neraka berdebat, kemudian neraka berkata bagianku aku dimasuki orang-orang yang suka menindas dan sombong’, dan surga berkata, bagianku orang-orang yang lemah dhu’afa dan orang-orang miskin’, maka Allah memberi keputusan diantara mereka, Sesungguhnya engkau surga adalah kasih sayangku, denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki, dan engkau neraka adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku kehendaki, dan bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya’”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi Hadits Ke – 40 عنَ أَبي سَعِيد الْخُذري رضي اللهُ عَنهُ، قَلا قاَلَ النَّبِيّ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلَّمَ، إِنَّ اللهَ يَقُوْلُ لِأَ هْلِ الجَنَّةِ ياَ أَهلَ الجَنَّةِ. يَقُوْلُونَ لَبَّيكَ رَبَّنا وسَعْدَيْكَ، والخَيْرُ فِي يَديكَ، فيَقُولُ هَلْ رَضِيْتُمْ؟ فَيَقُولُونَوَماَ لَناَ لاَ نَرْضَى ياَ رَبِّ، وَ قَدْ أَعْطَيْتَناَ ماَ لَم تُعطِ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ. فَيَقُولُ أَلا أُعطِيكُمْ أَفضَلَ مِنْذلِكَ ؟ فَيَقُولُونَ يَارَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ ؟ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضوانِي، فلا أَسخَطُ عَلَيكُمْ بَعْدَهُ أَبداً رواه البخاريوكذلك مسلم والترمذي Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri beliau berkata, telah bersabda Nabi ﷺ, sesungguhnya Allah berfirman kepada semua penduduk surga, “Wahai para penghuni surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu wahai Tuhan kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah kalian Ridlo/puas terhadap segala nikmat-Ku ?”, mereka menjawab, “apakah lagi yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan engkau benar-benar telah memberikan nikmat yang tidak engkau berikan kepada seorang lainpun dari makhlukmu”, kemudian Allah berfirman, “maukah kalian aku berikan nikmat yang lebih baik dari itu semua?”, mereka menjawab, “Wahai Tuhanku, nikmat yang mana lagikah yang lebih utama dari nikmat itu semua?”, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku melimpahkan kepadamu keridloanku, maka tidak akan ada lagi kemurkaanku pada kalian setelah ini, selamanya”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam Tirmidzi. sumber Popularity 1% [?]
SaveSave Kumpulan Hadits For Later. 0 ratings 0% found this document useful (0 votes) 38 views 31 pages. Kumpulan Hadits. akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kamu (HR. Muslim) (Hadits Qudsi) Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan di dunia dari seorang mukmin, maka Allah taala akan melepaskan satu kesusahannya pada hari gLVDY.
  • nzz32jnmnr.pages.dev/368
  • nzz32jnmnr.pages.dev/115
  • nzz32jnmnr.pages.dev/252
  • nzz32jnmnr.pages.dev/432
  • nzz32jnmnr.pages.dev/188
  • nzz32jnmnr.pages.dev/134
  • nzz32jnmnr.pages.dev/99
  • nzz32jnmnr.pages.dev/47
  • kumpulan hadits qudsi tentang hati